Wednesday, 30 March 2011

Survival

SURVIVAL
Pengetahuan survival wajib dikuasai oleh para petualang untuk menghadapi situasi darurat dikarenakan kehilangan orientasi atau kehabisan bekal. Hal ini terjadi karena alam kerap sulit diprediksikan, walaupun kita telah mempersiapkan segala sesuatunya secermat mungkin.
Hal-hal yang dihadapi dalam survival :
 Keadaan alam, cuaca yang buruk (kabut atau hujan) akan sulit dalam orientasi medan
 Medan yang sulit. Bila terjebak dalam medan yang sulit usahakan untuk meminta bantuan dengan berteriak, cahaya asap, peluit, tanda yang mencolok atau meninggalkan barang khas sehingga memudahkan tim pencari melacak keberadaan kita
 Makanan yang kurang. Manfaatkan alam sebagai bahan makanan
 Kondisi badan melemah. Perlu diperhatikan faktor dehidrasi, untuk itu badan dan pakaian diusahakan dalam keadaan kering. Kegiatan yang menggunakan otot harus dilakukan seefisien mungkin
 Teman cidera. Berikan semangat dan pertolongan pertama
 Keadaan makhluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan).

Teknik survival adalah cara mempertahankan hidup di alam bebas dengan teknik atau cara tertentu sehingga kita selamat.
Secara garis besar ada 3 faktor yang biasa dihadapi ketika dalam kondisi survival, yaitu:
 Faktor Psikologis : rasa panik, takut, bingung, kesepian, putus asa, bosan dan cemas.
 Faktor Fisiologis : lapar, haus, kelelahan, kurang tidur, terluka, dsb.
 Faktor Lingkungan: angin, suhu, vegetasi, binatang, hujan, dll.
Ketiga faktor tersebut sangat berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap keadaan kota sebagai survivor (orang yang sedang dalam keadaan survival).
Ada beberapa pedoman atau kunci pada saat menghadapi keadaan survival, yaitu:
S : Sadarilah benar situasi sekelilingmu ( Size up the situation ).
U : Untung malang tergantung anda ( Undie haste make jaste ).
R : Rasa takut harus dihilangkan ( Remember where you are ).
V : Vakum ( kekosongan ), isi segera ( Vanguish fear and panic ).
I : Improvisasi kegoatan ( Improvise).
V : Viva (Hidup) hargai dia ( Value living ).
A : Adat setempat patut ditiru ( Act life the natives ).
L : Latih selalu teknik-teknik dasar anda (Learn basic skill ).
Atau STOP :
S :STOP/SEATING
T :THINKING
O :OBSERVE
P :PLANNING
P :PRAYING
Selain itu bisa juga PASS, yaitu:
P : Planning ( Rencanakan apa yang harus dikerjakan ).
A : Act like nature ( Bertindaklah sebagaimana lingkungan tempat anda berada ).
S : Slow ( Jangan tergesa-gesa dan hematlah tenaga ).
S : Solving Problem ( Pecahkan masalah, seperti: lapar dan haus).

Survival dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu:
1. Survival individu
Pada kondisi ini survival menghadapi dua permasalahan pokok, yaitu masalah teknik dan masalah kejiwaan. Masalah kejiwaan sering kali terasa lebih berat daripada masalah teknik. Masalah kejiwaan kejiwaan yg sering kali muncul adalah rasa bosan, kesepian, takut, dan panik. Masalah-masalah seperti ini harus segera diatasi dengan menenangkan pikiran dan mengisi waktu dengan kesibukan serta dengan terus menerus menyiapkan diri dan kebutuhan untuk kemungkinan survival yang panjang.
2. Survival Kelompok
Dalam kondisi ini banyak hal yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama, tetapi dapat pula menyebabkan kerugian karena anggota kelompok tidak sama dalam menyadari dan menerima situasi yang ada. Survivor cenderung bertindak untuk kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan kelompok. Untuk menjaga kebersamaan kelompok perlu ditunjuk seorang pemimpin (Leader). Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh anggota berdasarkan musyawarah. Setelah ada pemimpin segera dilakukan:
a. Menyusun rencana kegiatan
b. Pembagian tugas tiap anggota
c. Mengembangkan rasa kebersamaan dan kepercayaan
Ada hal yang perlu dipersiapkan untuk berjaga-jaga apabila kita benar-benar menghadapi kondisi survival selain pengetahuan dan keterampilan tentang survival, survivor membutuhkan peralatan yang biasanya tersimpan dalam survival kit ( Kotak Survival). Survival kit ini merupakan suatu kumpulan peralatan yang dapat digunakan untuk keadaan darurat dan biasa ditempatkan pada suatu kotak kecil yang berisi bermacam-macam alat.
Isi dari survival kit:
1. Korek api (penyala dan batang korek api dimasukkan dalam tabung plastik bekas film agar kedap air ).
2. Lilin
3. Batu api dan geretan.
4. Suryakanta ( Lup).
5. Jarum dan benang.
6. Pisau lipat serba guna.
7. Coklat atau bahan makanan yang tahan lama.
8. Peluit.
9. Cermin.
10. Kail dan senar.
11. Kompas.
12. Senter kecil.
13. Kawat jerat.
14. Obat-obatan.
15. Pisau bedah.
16. Plester kupu-kupu.
17. Plester.
Dalam keadaan tersebut ada beberapa faktor yang menentukan seorang survivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, ±80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita.
Langkah-langkah yang ditempuh bila kita tersesat :
1. mengkoordinasi anggota
2. melakukan pertolongan pertama
3. melihat kemampuan anggota
4. mengadakan orientasi medan
5. mengadakan pembagian mekanan
6. membuat rencana dan pembagian tugas
7. berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
8. membuat jejak dan perhatian
9. mendapatkan pertolongan

Kebutuhan vital yang diperlukan survivor antara lain:
1. Air
Proses fisiologis tubuh sangat memerlukan air sehingga setiap harinya banyak air tubuh yang hilang. Seseorang akan kehilangan air kurang lebih 1 liter. Ada beberapa hal penting untuk mengurangi penguapan dalam tubuh dalam keadaan survival:
a. kurangi gerakan yang tidak perlu.
b. Hindari merokok.
c. Hindari tempat panas atau yang langsung terkena sengatan matahari.
d. Jaga kondisi tubuh, muntah atau mencret akan membuat tubuh kehilangan air dalam jumlah besar.
e. Hindari minuman dan makanan yang beralkohol.
f. Hindari berbicara yang tidak perlu.
g. Bernafas lewat hidung dan jangan lewat mulut.
h. Makan makanan secukupnya.
Manusia dapat bertahan hidup sampai 3 hari jika tidak minum, 3 menit tidak bernafas, 3 minggu tidak makan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencari air :
 tidak berasa, berbau, dan bewarna. Yang terbaik adalah air mengalir
 sumber air panas tidak layak minum karena tidak jelas kadar belerangnya
 jangan minum air yang banyak mengandung garam
Sumber air diantaranya:
1. Air hujan
2. Kondensasi tumbuhan => dapat dilakukan dengan melubangi bagian yang berdaun sehat dan lebat. Daun tersebut diselubungi dengan kantong plastik yang diikat erat pada tangkainya.
3. Embun
4. Tanaman rambat atau rotan => dengan memotong bagian yang menjalar setinggi kita dan juga dengan cepat memotong bagian bawahnya yang dekat tanah. Air yang menetes dapat langsung diminum atau ditampung dulu.
5. Tumbuhan berkantong => seperti kantong semar, dapat menampung air pada kantongnya, tetapi air yang didapat sebaiknya dimasak dulu karena biasanya tercampur dengan sisa serangga kecil yang masuk dalam kantong semar tersebut.
6. Hewan sebagai indikator untuk menuju sumber air => hewan mamalia yang biasa merumput akan hidup tak jauh dari sumber air. Burung-burung pemakan biji biasanya pada sore hari akan turun menuju sumber air yang ada didekatnya.
2. Makanan
Banyak sekali makanan yang dapat kita ambil dari alam sekitar baik tumbuhan maupun hewan. Tumbuhan contohnya: cantigi, pakis, bambo, talas dsb. Yang harus diperhatikan dam memilih makanan dalam kondisi survival, yaitu amati dulu tanaman tersebut, indikator yang baik adalah monyet karena hampir semua makanan yang dimakan monyet dapat dikonsumsi manusia. Amati bentuk fisik dari makanan tersebut, tanaman beracun mempunyai ciri khas:
a. Berwarna mencolok.
b. Berbau langu dan tidak enak (menyebabkan pusing)
c. Bergetah dan terdapat bulu-bulu halus pada daun dan batang.
d. Menyebabkan rasa pahit atau panas pada lidah.
e. Bentuk daun biasanya melebar.
Untuk hewan, semua jenis hewan dapat dimakan, untuk mengkonsumsi hewan tersebut sebaiknya dikuliti terlebih dahulu dan membuang isi perut, kepala dan pangkal kaki bawah, setelah itu baru dibakar.
Ingat: “Jangan pernah membunuh hewan kecuali untuk makanan dan sangat mengancam jiwa anda!!!!”
Catatan:
a. waspada terhadap binatang seperti harimau, ular belang, ular hijau, ular kadut, ular sendok dan kalajengking jika kita menjelajah hutan.
b. Jangan sekali-kali memburu nangka atau durian hutan yang matang, karena jika ada harimau dia juga menyukai buah terssebut.
c. Untuk menetralkan jika keracunan dapat kita gunakan norit atau karbon aktif.
d. Hindari mengkonsumsi satu jenis makanan karena tanaman yang satu bisa menjadi penawar tanaman yang lain kalau tanaman itu mengandung racun.
Jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan diantaranya :
• Keluarga palem-paleman
• Keluarga Myrtaceae (daunnya berbau agak manis jika diremas, benang sari bunganya banyak, buah enak dimakan)
• Beberapa jenis keladi (hindari iles-iles)
• Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain (yang boleh, gembili, gembolo, ubi rambat – yang tidak, gadung karena beracun)
• Keluarga rumput-rumputan
• Tunas dan daun muda jenis paku-pakuan.
Tumbuhan yang tidak dapat dimakan:
• Tumbuhan itu hidup menyendiri
• tumbuhan yang berbau tidak sedap
• membuat pusing
• tumbuhan bergetah
• bewarna mencolok
• berbulu (Laportea Stimulans)
• permukaan daun kasar, daun keras
• tumbuhan yang tidak disentuh oleh binatang liar sebaiknya jangan disentuh.

Jamur juga bisa dikonsumsi,
Ciri-ciri jamur liar beracun ;
• warna paying gelap atau mencolok misalnya biru, kuning jingga, merah
• Bau tidak sedap karena kandungan asam sulfida atau amonia
• Tumbuh di tempat kotor
• Nasi menjadi kuning jika terkena jamur
• Sendok menjadi kehitaman jika terkena jamur tsb
• Mudah hancur jika diraba.

Binatang, sebagian besar binatang dapat dimakan dengan terlebih dahulu dibakar atau direbus. Misalnya,
• Mamalia
• Burung
• reptil (penyu laut dan darat), ular (ualar sawah, cabe, laut)
• buaya (buaya rawa, siam), amfibi (kecuali katak bangkong)
• crustacea (kepiting rawa, udang, yuyu, ketam sawah)
• ikan
• mollusca (siput, kerang, keong, tiram)
Binatang beracun.
• Arachnoidea (klajengking, kelabang, kaki seribu)
• insecta (tawon, lebah)
• ular
• penyu laut (wau amis, pasiran)
• mimi
• ikan susut (hatinya beracun).

2. Tempat perlindungan ( Bivac atau Shelter)
Macam-macam bivak :
1. shelter asli alam ; gua (yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak mudah longsor). Jangan berteriak di dalam gua
2. shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu. Kombinasi ponco dengan ceruk batu atau pohon tumbang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat bivak ;
 hindari tempat yang cekung
 jangan buat bivak di daerah lembah
 bagian yang terbuka dari bivak bersilangan dengan arah angin
 jangan buat bivak di bawah pohon yang lapuk
 usahakan dekat dengan mata air
 jangan di bawah daerah yang mudah longsor
 bukan sarang binatang
4. Api
Ada kalanya survivor kehilangan korek api dan bahan bakar sehingga untuk membuat api diperlukan penyala api dan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti: cabikan kain, bubuk kayu dsb.
Ada beberapa cara pembuatan api:
a. Dengan menggunakan lensa atau lup. Jatuhkan fokus pada bahan-bahan yang mudah terbakar dengan bantuan sinar matahari.
b. Gordian kayu dengan kayu. Akibat dari gesekan ini timbul panas dan kemudian dekatkan dengan bahan penyala. Bahan penyala yang baik adalah kawul yang biasanya terdapat pada dasar pohon kelapa atau enau.
c. Gesekan yang dapat menimbulkan percikan api dan panas seperti pisau dengan batu atau batu api.
Selain itu, ada bebrapa hal yang harus dikuasai oleh seorang survivor untuk menambah keterampilan survival seperti:
1. Penghematan tenaga
a. Usahakan tubuh tetap kering.
b. Aktifitas yang dilakukan dengan pelan untuk menghindari berkeringat.
c. Istirahat dan selimuti badan agar terlindung dari tiupan angin.
d. Jika suhu semakin dingin, tambah ketebalan pakaian.
e. Jangan sampai dilanda ketakutan.
2. Pengetahuan tentang kode dan isyarat.
Kode dan isyarat sangat dibutuhkan dalam kondisi survival karena hal tersebut merupakan langkah penentu pertolongan yang dapat membantu survivor untuk mendapatkan jalan keluar.

No comments:

Post a Comment

Bukan Sekapur Sirih

Selamat bersua kembali sahabat lama yang telah lama terlupakan,
dunia lain yang terabaikan,
teman terbaik yang tak pernah mengeluh ^_^